Jumat, 30 April 2010

Weling Cinta ~ Penggombal Cinta Sejati Kepada" Sang Kekasih!


1. Manusia memiliki kodrat untuk saling mencintai: termasuk kita berdua.

2. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati: mengambil kepentingan pihak lain yang kita cintai menjadi concern kita. Padamu: Andai Engkau haus, aku yang gugup mencarikan air minum. Kalau Engkau terluka, perasaanku yang mengucurkan darah. Begitulah seharusnya kita berdua.

3. Cinta dewasa yang matang adalah rela berkorban. Untuk hal-hal yang menyenangkan, kekasih yang kita dahulukan. Sebaliknya untuk hal-hal yang menyengsarakan, kita yang berdiri di garis depan. Padamu: akan kulakukan itu untukmu.

4. Cinta dewasa seringkali dilematik. Sebab romantisme dikontrol oleh rasionalitas. Padamu: Bukan berarti aku akan menuruti apa saja yang engkau minta, dan pula sebaliknya. Sebab mencintai tidak sama dengan menjerumuskan, meskipun menuruti kemauanmu adalah sebuah kemesraan universal yang nikmat. Sedikit bersikap keras untuk membawa kita kepada persepsi dan penyikapan yang sehat atas kehidupan, justru merupakan bentuk cinta yang positif, meski ada rasa perih ketika kita melakukannya.

5. Cinta dewasa memerlukan sikap kritis, kritis terhadap kemana dan bagaimana hubungan ini berjalan, menjaganya agar senantiasa pada jalur tujuan. Yang terpenting adalah saling percaya, saling mengingatkan dan menguatkan, saling menerima secara total atas apa yang masing-masing kita miliki: kelebihan ataupun kekurangan. Kuharap engkau memahaminya!

6. Sebagaimana aku juga mendambakan engkau bersedia mendengarkan dan mengerti hatiku, maka aku pun akan belajar mendengarkan dan mengerti hatimu, betapapun melelahkan. Karna Aku Mencintaimu !

"AkU kEmbAli"


Aku kembali,...
Kembali mencari sinar mentari dibalik tumpukan jerami
kehidupan ini,
Kembali setelah meredakan sgala kelabu jiwaku,
Kembali
membingkai asa, lewat sayap-sayap kecilnya
yg kutahu mampu membawaku
terbang tinggi...

Kembali menari diatas tuts berirama,
ku
jelajahi sgala kisah kehidupan.
Kisahku,kisahmu,kisah kita,....
Tak
kan ada yg mampu merenovasi hati,
jika separuh jalan tlah terlewati
dengan hati terbelah.
Lewati saja...
nikmati saja,mungkin esok kau
tak lagi punya pilihan.
Meski hanya pilihan terpahit... !
Langkahkan
kakimu meski jatuh dan tersungkur,
semoga diujung jalan kau temukan
cahaya.

"Sang Pengelana"


Dia pengelana,...
yang bersahabat dengan malam,bercumbu dgn jalanan dan berkawan dengan ilalang.
Nasib membawa nya pada kehidupan penuh liku,
apa mau dikata dia tak meminta dilahirkan meski terkhianati keadaan.

pengelana yang senandungnya lirih,
jatuh cinta pada gadis pujaan...meski harus menikahi tetangga sebelah
yg banyak memberinya tumpangan.

Akh,...hidup tak adil padanya !
cinta terpendam tak urung menghadirkan kegelisahan,
Sedangkan daftar kewajiban tak pernah kau jadikan beban.

Tahukah kau ?
kadang terlintas bayangmu saat melewati trotoar berdebu,
atau bangku taman tempat kau pejamkan mata menjemput impian.
Kau setangguh topan,meski teduh matamu menyiratkan sepi.

Pengelana,...
mengapa kau tak pulang ??
pada rumah gadis tetangga sebelah itu.
Pada mereka yg kau bela sekuat raga.

Masihkah kau mencari,
kekasih pujaan yang tak kunjung kau temukan ?
meski cinta satu-satunya jawaban.
Tidakkah kau lelah,menantang angin...
menerjang hujan ?

" aku ingin pulang,tapi dimana ada kamu disana "
Suaramu berat tercekat,...
Air matamu sore itu meremukkan sendi-sendiku,
Aku terpaku,... ! tatapannya tajam menikamku.
Angin,...hilangkan aku dalam hembusan bayumu.


* Di dedikasikan untuk para sahabat yg memiliki hati seteguh karang...
" Hilangkan kegalauan dengan mengingat Zat tempatmu bergantung satu2nya "

"Puisi untuk Ibu"


Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian

Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah...!!!